Seorang pria Jepang bercerita tentang upayanya untuk menyelamatkan bayi lumba-lumba yang terperangkap di sawah yang tergenang sejak tsunami 11 Maret lalu. Taira menemukan lumba-lumba berjuang di air laut dangkal pada hari Selasa dan setelah gagal melakukan penyelamatan dirinya, berenang di persawahan yang belum ditanami padi dengan panjang 1,2 meter (empat kaki) hewan dalam pelukannya.
"Kondisinya cukup lemah saat itu, yang mungkin satu-satunya alasan kita bisa menangkapnya," katanya. Taira dan beberapa teman membungkus lumba-lumba di handuk basah dan melaju kembali ke laut, di mana mereka membebaskannya lumba-lumba itu tampak untuk menjadi gembira ketika kembali di Pasifik, katanya. "Saya tidak tahu apakah itu akan hidup, tapi itu pasti lebih baik daripada mati di sawah," kata Taira surat kabar Asahi Shimbun.
"Kondisinya cukup lemah saat itu, yang mungkin satu-satunya alasan kita bisa menangkapnya," katanya. Taira dan beberapa teman membungkus lumba-lumba di handuk basah dan melaju kembali ke laut, di mana mereka membebaskannya lumba-lumba itu tampak untuk menjadi gembira ketika kembali di Pasifik, katanya. "Saya tidak tahu apakah itu akan hidup, tapi itu pasti lebih baik daripada mati di sawah," kata Taira surat kabar Asahi Shimbun.
